(Foto: AP/Oded Balilty)Jakarta -
Vaksin Pfizer resmi memperoleh emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin COVID-19 berteknologi messenger RNA (mRNA) ini memiliki efikasi sebesar 95-100 persen dalam melawan virus Corona.
"Pada hari Rabu (15/7/2021) BPOM sudah mempublikasikan EUA untuk vaksin yang dibuat Pfizer dengan platform mRNA," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam pertemuan pers, Kamis (15/7/2021).
Vaksin Pfizer sanggup digunakan pada golongan usia minimal 12 tahun. Vaksin Pfizer diberikan sebanyak dua dosis, porsi kedua diterima dalam jangka waktu 3 ahad pasca divaksinasi porsi pertama.
Penny menjelaskan, efikasi vaksin Pfizer pada cendekia balig cukup akal 12-15 tahun sanggup meraih 100 persen. Keamanan vaksin sanggup ditoleransi dengan baik oleh tubuh.
"Efikasi pada usia 16 tahun ke atas yakni 95,5 persen dan pada cendekia balig cukup akal 12-15 tahun yakni sebesar 100 persen," ujar Penny.
Bagaimana dengan pengaruh sampingnya?
Menurut Penny, pengaruh samping dari vaksin Pfizer condong bersifat ringan. Di antaranya selaku berikut.
- Nyeri pada kawasan suntikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Demam.
Perlu diketahui, vaksin Pfizer menjadi vaksin COVID-19 kelima yang sudah memperoleh EUA dari BPOM. Sebelumnya ada vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan juga Moderna yang sudah mengantongi izin penggunaan darurat.
Rencananya vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia pada Agustus mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikala menyambut kedatangan 14 juta porsi vaksin Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (30/6/2021).
"Ini ada lagi bantuan vaksin gratis dari COVAX-GAVI kita juga bulan ini akan masuk dari AstraZeneca. Bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer. Sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester kedua ini akan menjadi kian banyak," kata Menkes Budi.
Simak Video "Efikasi Vaksin Pfizer untuk 16 Tahun ke Atas Capai 100 Persen"
[Gambas:Video 20detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar